INOKULASI di kebun milik Camat Bengkayang |
Bengkayang.
Team inokulan PT.SBS(Sinergi
Bumi Sentosa) Gaharu kembali melakukan Proses penyuntikan (inokulasi)pohon
gaharu .kali ini di lakukan di areal kebun milik camat Bengkayang Edmundus
tepat pukul 11 wib kamis 24/11 di kelurahan bumi emas desa Tampe persis di
belakang asrama 641 beruang hitam kompi senapan C Bengkayang.
Penyuntikan ini langsung di pimpin Yayan
yanuri selaku kepala perwakilan area Kalimantan Barat PT SBS Gaharu Kalbar,yang
di hadiri 3 konsultan inokulan yakni Saiful Bahri,Rofik,Yusniardi SP,beserta Humas,
Antony harahap serta Camat Bengkayang Edmundus.
Berdasarkan pantauan wartawan di lapangan,sebelum
inokulasi ini terlebih dahulu team melakukan doa ritual bersama,kemudian
langsung melakukan pengeboran di beberapa batang yang sudah siap di inokulasi.
Menurut Yayan yanuri ,proses yang siap di
suntik ini umurnya sudah 4 tahun mempunyai kisaran diameter batang 20 cm dan
layak di inokulasi, hal ini dimaksudkan untuk proses pembentukan Ngaras ataupun
Gubal yang nantinya bisa Bernilai jutaan
rupiah perbatang bagi pemilik,”ungkap Yayan
kepada wartawan di sela-sela proses
inokulasi.
Makan bersama Usai Inokulasi |
Setelah di suntik nantinya,kita tinggal
menunggu waktu sekitar 1 tahun baru di panen,mudah-mudahan kita berdoa hasil
rekayasa inokulasi ini mendapatkan hasil yang sempurna,” jelasnnya.
Dalam proses penyuntikan tadi ,tidak ada
kendala yang berarti semuanya berjalan dengan lancar,ini sebagai komitmen kita,
agar masyarakat lebih bersemangat untuk membudidayakan pohon gaharu 5-6 Kedepan
,”ungkapnya.
Berkenaan dengan inokulasi tersebut ,Camat Bengkayang
Edmundus,sangat berminat untuk membudidayakan pohon gaharu kedepan dalam jumlah
yang banyak lagi ,sebab dia merasa menyesal pada waktu awal dulu hanya menanam
dalam jumlah yang sedikit karena belum mengetahui secara pasti kalau gaharu
dapat di suntik memacu proses hasil gaharu
dalam waktu 5-6 tahun.
Namun setelah mendapat informasi yang lebih
jauh dari pihak PT SBS ,dia sangat tertarik dengan pola kemitraan yang di
tawarkan pihak PT SBS,ya kalau di bandingkan dengan pola bagi hasil toreh karet
yang biasa 70% untuk penoreh(pekerja) sedangkan yang punya tanah hanya mendapat
30 %.
PT SBS menawarkan 35 persen untuk perusahaan
,sedangkan petani(pemilik )mendapat 65% ini menurut saya sangat pantas,karena
proses inokulasi sampai proses panen kalau di hitung dengan biaya faksin 8 juta
perliter memang membutuhkan biaya
besar,” katanya.
Inokulasi |
Selain itu ,Kenapa saya tertarik,tentunya ini
sangat beralasan,logikanya petani hanya menanam,merawat sampai umur yang siap
suntik tidak terlalu repot dan saya sendiri sudah mencoba, boleh di
katakan termasuk asal tanam,tidak pernah
di pupuk namun kita lihat sendiri tumbuhnya cukup bagus artinya kondisi jenis tanah
kita mendukung ,”ungkapnya sambil menunjukkan batang gaharu dengan ketinggian
sekitar 8 meter yang di suntik.
Masyarakat Bengkayang
tidak perlu ragu dan patut di dukung sesuai visi misi pemerintah yakni
penghijauan, mulai sekarang kita harus berani memulai,karena pada prinsipnya
siapa yang menanam dia akan menikmati hasil panen nanti ,informasi dari pihak
PT SBS sudah melepaskan bibit ke petani
di bengkayang sudah mencapai 10 ribu bibit,belum termasuk di kabupaten
lain artinya daerah kita berpeluang menyandang
predikat kota gaharu di indonesia,”ungkapnya
sambil senyum.