Pontianak.
Permintaan dunia
khususnya gaharu mencapai 4000 pertahun namun hanya memenuhi kuota setengah kebutuhan dunia.sehingga masyarakat
dianjurkan terus menanam gaharu jangan ragu untuk melakukan budi daya pohon gaharu sebagai salah satu
tamanan yang berpotensi mengangkat perekonomian masyarakat.
“Jadi kita memberikan informasi kepada masyakat
jangan ragu-ragu meraih kesempatan ini karena selagi saudara kita yang menganut
keagamaan hindu,budha,komhuccu dan wanita masih ingin cantik jangan kawatir
gaharu tetap laku ,”ungkap dirjen PHK kemenhut yang
di lansir Media TVRI belum lama ini di Jakarta.
Sementara itu,Edi
Saptono ketua ASPEGINDO ( Asosiasi Petani Gaharu Indonesia )Bangka Blitung yang juga petani
budidaya gaharu pertama yang menikmati hasil gaharu melalui budi daya gaharu
ini mengatakan,Pasaran Gaharu
Belum bisa memenuhi kebutuhan Dunia,padahal permintaan cukup tinggi ,”jelasnya.
Dari hasil
pengalamannya yang telah melakukan budidaya gaharu semenjak beberapa tahun yang
lalu,pohon gaharu ini sangat unik ,sebab disamping harganya selangit juga tidak
memerlukan perawatan khusus seperti tanaman lainnya ,karena tumbuhnya mudah dan
hasilnya menjanjikan,Cuma terkadang petani yang ingin membudidayakan memang
tetap mendapat kendala di persoalan Biaya inokulasi dan pemanenan menjadi persoalan bagi masyarakat kelak karena
memerlukan biaya yang sangat tinggi ,untuk mengatasi persoalan ini petani bisa
bermitra kepihak ketiga dengan sistim
bagi hasil,” jelasnnya.
Berkaitan dengan
hal yang disampaikan ketua Aspegindo , Yayan Yanuri selaku Manager Area Kalbar
,PT. SBS GAHARU mengatakan,
khususnya diwilayah kalbar PT. SBS GAHARU telah memberikan solusi kepetani saling menguntungkan yang di kuatkan dengan
legalitas hukum certifikat dan akte notaris sehingga dianggap kemitraan
ini mementingkan
peningkatan ekonomi petani. Dengan pola kemitraan ini, dimana Inokulasi /
Penyuntikan petani tidak lagi mengeluarkan biaya atau gratis dimana bagi hasil saat
panen adalah 35% (PT.SBS) dan 65% (Petani),”ungkap Yayan.
Sebenarnya budi
daya gaharu ini simple tidak terlalu memilih lahan ,tanam saja dimana tumbuh
,disela-sela pohon sistim tumpang sari juga bisa ,kemudian di sekitar
pekarangan juga bisa ,jadi kita yakin dengan hati petani akan lebih baik
,kesejahteraan akan lebih baik tergantung
kemauan masyarakat itu sendiri,” tandas Yayan.
.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus