COMPANI PROFILE PROSPEK GAHARU GALERY KEGIATAN HUBUNGI KAMI

Rabu, 30 November 2011

PT. SBS GAHARU Lakukan Inokulasi Gaharu Petani


INOKULASI di kebun milik Camat Bengkayang
Bengkayang.
Team inokulan PT.SBS(Sinergi Bumi Sentosa) Gaharu kembali melakukan Proses penyuntikan (inokulasi)pohon gaharu .kali ini di lakukan di areal kebun milik camat Bengkayang Edmundus tepat pukul 11 wib kamis 24/11 di kelurahan bumi emas desa Tampe persis di belakang asrama 641 beruang hitam kompi senapan C Bengkayang.

Penyuntikan ini langsung di pimpin Yayan yanuri selaku kepala perwakilan area Kalimantan Barat PT SBS Gaharu Kalbar,yang di hadiri 3 konsultan inokulan yakni Saiful Bahri,Rofik,Yusniardi SP,beserta Humas, Antony harahap serta Camat Bengkayang Edmundus.

Berdasarkan pantauan wartawan di lapangan,sebelum inokulasi ini terlebih dahulu team melakukan doa ritual bersama,kemudian langsung melakukan pengeboran di beberapa  batang yang sudah siap di inokulasi.
Menurut Yayan yanuri ,proses yang siap di suntik ini umurnya sudah 4 tahun mempunyai kisaran diameter batang 20 cm dan layak di inokulasi, hal ini dimaksudkan untuk proses pembentukan Ngaras ataupun Gubal yang nantinya bisa Bernilai  jutaan rupiah perbatang  bagi pemilik,”ungkap Yayan kepada wartawan di sela-sela proses  inokulasi.

Makan bersama Usai Inokulasi
 Setelah di suntik nantinya,kita tinggal menunggu waktu sekitar 1 tahun baru di panen,mudah-mudahan kita berdoa hasil rekayasa inokulasi ini mendapatkan hasil yang sempurna,” jelasnnya.

Dalam proses penyuntikan tadi ,tidak ada kendala yang berarti semuanya berjalan dengan lancar,ini sebagai komitmen kita, agar masyarakat lebih bersemangat untuk membudidayakan pohon gaharu 5-6 Kedepan ,”ungkapnya.

Berkenaan dengan inokulasi tersebut ,Camat Bengkayang Edmundus,sangat berminat untuk membudidayakan pohon gaharu kedepan dalam jumlah yang banyak lagi ,sebab dia merasa menyesal pada waktu awal dulu hanya menanam dalam jumlah yang sedikit karena belum mengetahui secara pasti kalau gaharu dapat di suntik memacu proses hasil gaharu  dalam waktu 5-6 tahun.

Namun setelah mendapat informasi yang lebih jauh dari pihak PT SBS ,dia sangat tertarik dengan pola kemitraan yang di tawarkan pihak PT SBS,ya kalau di bandingkan dengan pola bagi hasil toreh karet yang biasa 70% untuk penoreh(pekerja) sedangkan yang punya tanah hanya mendapat 30 %.

PT SBS menawarkan 35 persen untuk perusahaan ,sedangkan petani(pemilik )mendapat 65% ini menurut saya sangat pantas,karena proses inokulasi sampai proses panen kalau di hitung dengan biaya faksin 8 juta perliter  memang membutuhkan biaya besar,” katanya.

Inokulasi
Selain itu ,Kenapa saya tertarik,tentunya ini sangat beralasan,logikanya  petani  hanya menanam,merawat sampai umur yang siap suntik tidak terlalu repot dan saya sendiri sudah mencoba, boleh di katakan  termasuk asal tanam,tidak pernah di pupuk namun kita lihat sendiri tumbuhnya cukup bagus artinya kondisi jenis tanah kita mendukung ,”ungkapnya sambil menunjukkan batang gaharu dengan ketinggian sekitar 8 meter yang di suntik.

Masyarakat Bengkayang tidak perlu ragu dan patut di dukung sesuai visi misi pemerintah yakni penghijauan, mulai sekarang kita harus berani memulai,karena pada prinsipnya siapa yang menanam dia akan menikmati hasil panen nanti ,informasi dari pihak PT SBS sudah melepaskan bibit ke petani  di bengkayang sudah mencapai 10 ribu bibit,belum termasuk di kabupaten lain artinya daerah kita berpeluang menyandang  predikat  kota gaharu di indonesia,”ungkapnya sambil  senyum.

Kebutuhan Gaharu Dunia 4 Ribu Ton Pertahun


 Pontianak.
Permintaan dunia khususnya gaharu mencapai 4000 pertahun namun hanya memenuhi kuota  setengah kebutuhan dunia.sehingga masyarakat dianjurkan terus menanam gaharu jangan ragu untuk melakukan budi daya pohon gaharu sebagai salah satu tamanan yang berpotensi mengangkat perekonomian masyarakat.

Jadi kita memberikan informasi kepada masyakat jangan ragu-ragu meraih kesempatan ini karena selagi saudara kita yang menganut keagamaan hindu,budha,komhuccu dan wanita masih ingin cantik jangan kawatir gaharu tetap laku ,”ungkap dirjen PHK kemenhut yang di lansir Media TVRI belum lama ini di Jakarta.

Sementara itu,Edi Saptono ketua ASPEGINDO ( Asosiasi Petani Gaharu Indonesia )Bangka Blitung yang juga petani budidaya gaharu pertama yang menikmati hasil gaharu melalui budi daya gaharu ini mengatakan,Pasaran Gaharu Belum bisa memenuhi kebutuhan Dunia,padahal permintaan cukup tinggi ,”jelasnya.

 Dari hasil pengalamannya yang telah melakukan budidaya gaharu semenjak beberapa tahun yang lalu,pohon gaharu ini sangat unik ,sebab disamping harganya selangit juga tidak memerlukan perawatan khusus seperti tanaman lainnya ,karena tumbuhnya mudah dan hasilnya menjanjikan,Cuma terkadang petani yang ingin membudidayakan memang tetap mendapat kendala di persoalan  Biaya inokulasi dan pemanenan menjadi persoalan bagi masyarakat kelak karena memerlukan biaya yang sangat tinggi ,untuk mengatasi persoalan ini petani bisa bermitra  kepihak ketiga dengan sistim bagi hasil,” jelasnnya.
 
Berkaitan dengan hal yang disampaikan ketua Aspegindo , Yayan Yanuri selaku Manager Area Kalbar ,PT. SBS GAHARU mengatakan, khususnya diwilayah kalbar PT. SBS GAHARU telah memberikan solusi kepetani saling menguntungkan yang di kuatkan dengan legalitas hukum certifikat dan akte notaris sehingga  dianggap  kemitraan ini  mementingkan peningkatan ekonomi  petani.  Dengan pola kemitraan ini, dimana Inokulasi / Penyuntikan petani tidak lagi mengeluarkan biaya atau gratis dimana bagi hasil saat panen adalah 35% (PT.SBS) dan 65% (Petani),”ungkap Yayan.

Sebenarnya budi daya gaharu ini simple tidak terlalu memilih lahan ,tanam saja dimana tumbuh ,disela-sela pohon sistim tumpang sari juga bisa ,kemudian di sekitar pekarangan juga bisa ,jadi kita yakin dengan hati petani akan lebih baik ,kesejahteraan akan lebih baik  tergantung kemauan masyarakat itu sendiri,” tandas Yayan.


.