Jumat, 4 November 2011 09:57 Mujidi
Membantu pemerintah untuk penanaman
pohon serta bertekad untuk mewujudkan Kalbar sebagai gerbang gaharu menjadi
semangat PT. SBS untuk mengembangkan pohon gaharu di ‘Bumi Borneo Barat’.
Beragam cara ditempuh PT. SBS dalam
melakukan sosialisasi ke masyarakat, termasuk menyosialisasikan kepada
masyarakat di Desa Goa Boma, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Rabu
(2/1).
Sosialisasi dipusatkan di sebuah
gereja dengan melibatkan lebih kurang lima puluh warga setempat. Menariknya,
sosialisasi tersebut difasilitasi kepada Desa Goa Boma yang secara langsung
menyatakan ketertarikannya untuk membudidayakan pohon gaharu.
Manajer areal Kalimantan Barat,
Yanuri mengatakan gaharu merupakan tanaman yang dilindungi dunia internasional.
Gaharu juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta memiliki daya jual
miliaran rupiah. Gaharu dipergunakan di negara manapun untuk berbagai macam
kebutuhan. Permintaan gaharu semakin tinggi dan itu merupakan peluang bagi
masyarakat untuk mulai mengembangkan tumbuhan yang mulai langka ini.
"Sebelum tahun 2004, Kalimantan
Barat menjadi pemasok gaharu terbesar untuk sejumlah negara dan angkanya
mencapai 65 persen. Karena itu, kita mencanangkan untuk mengembalikan
Kalimantan Barat sebagai pintu gerbang gaharu Indonesia," jelas Yanuri.
Sementara itu, Kepala Desa Goa Boma,
Brahman Asim, berharap warganya mau membudidayakan tanaman gaharu. Selain untuk
menyukseskan program pemerintah, penanaman gaharu juga sebagai investasi masa
depan bagi warga untuk memperbaiki perekonomian masyarakat itu sendiri.
"Karena kita merekomendasikan
kepada masyarakat untuk menanam gaharu. Yang mau menanam silahkan untuk
mendaftar dan datang langsung ke kantor kepala desa,” jelas Asim.
Sosialisasi gaharu disambut baik
warga dengan berbagai pertanyaan yang diajukan ke pihak pengusaha. Mulai dari
bagaimana mendapatkan tanaman, perawatan, hingga pada hambatan penanaman gaharu
itu sendiri. Pertemuan yang dimulai sekitar pukul dua siang itu berlangsung
hangat dan berakhir sekitar pukul empat sore.