COMPANI PROFILE PROSPEK GAHARU GALERY KEGIATAN HUBUNGI KAMI

Kamis, 15 Desember 2011

Stand Budidaya Gaharu ,Di Padati Pengunjung


PONTIANAK.

Sejak hari pertama pengunjung  terus berdatangan melihat secara langsung  Berbagai aneka  produk yang di pamerkan setiap perusahaan di setiap stand dalam rangka Bazar natal, yang di selenggarakan Paroki Stella Maris siantan  sejak, Jumat (9/12/2011) di Siantan Pontianak.
Dari pantauan “Postkotapontianak.com” ,tampak  sejak hari  pertama di lokasi stand pengun jung PT.SBS Gaharu membludak, hal ini di karenakan antusias masyarakat  rasa ingin tahu masyarakat cukup tinggi ,sejauh mana cara budidaya gaharu baik itu cara menanam,merawat sampai pasarannya.
Manager PT SBS Gaharu  area Kalbar Yayan Yanuri dalam kesempatan tersebut memberikan sosialisasi kepada  pengunjung sekaligus  mengajak masyarakat  untuk bekerja sama  bermitra dengan pihaknya .
Yayan memaparkan ,PT SBS adalah  salah satu perusahaan agrobisnis yang menawarkan budi daya gaharu kepada petani dan investor dengan Pola kemitraan   bagi hasil yang dikuatkan dengan   legalitas hukum  sertifikat bermatrai   dan Akte Notaris sebelum dilakukan inokulasi sehingga dianggap lebih menguntungkan petani.
Lebih jauh Yayan mengatakan ,Gaharu adalah salah satu komoditi  non migas yang bisa mendatangkan uang  setelah di lakukan inokulasi di usia  3-4 tahun,kemudian dilakukan penebangan / panen 1-2 th setelah inokulasi, dan satu batang bisa  mencapai nilai puluhan juta ,bahkan perusahaan menjamin   melalui kemitraan ini hasil terburuk di  harga  2 juta sampai lima juta perbatang  gaharu ,” paparnya.
Selain itu, tehnik  penanaman juga di perlukan jelas yayan ,  dimana areal  tidak semestinya menggunakan  lahan yang luas bisa dimanfaatkan ,bisa juga melalui  sistim tumpang sari di sela-sela  tanaman lainnya .kemudian cara penanaman,perawatan,sampai pasarannya  sangat mudah,tergantung kemauan dari petani kita,” jelasnya.
“ Kita mengajak petani bermitra ,karena biasanya kendala yang sering  di dapati petani adalah di persoalan biaya  inokulasi,bayangkan memang untuk menghasilkan gubal yang lebih menjanjikan  harus memerlukan faksin dan inokulan yang  baik alias  bukan sekedar coba-coba.
“ wajar investasi  di biaya inokulasi (faksin)mahal dimana perbatangnya kisaran dua juta perbatang ,nah  agar dapat lebih  teratasi,kita mengajak kerja sama  dengan pihak perusahaan ,”katanya..
“ Solusinya kita buatkan sistim kemitraan bagi hasil 35 persen untuk perusahaan dan sisanya 65 persen untuk petani .inilah yang bisa menjamin masyarakat lebih pantas dan berpihak kepada petani,”  jelas Yayan.
“ Kita yakin dari antusias pengunjung tadi ,peminat investasi gaharu di kalbar ternyata  tinggi,dengan demikian  harapan kita  masyarakat dapat mengsinergikan potensi alam dengan baik,maka kesejahteraan bakal  menanti didepan kita ”sesuai dengan tema kita kali ini yakni menggapai bumi khatulistiwa sentosa ,” pungkasnnya.(antoni)