PONTIANAK.
Sejak hari pertama pengunjung
terus berdatangan melihat secara langsung Berbagai aneka produk
yang di pamerkan setiap perusahaan di setiap stand dalam rangka Bazar natal,
yang di selenggarakan Paroki Stella Maris siantan sejak, Jumat
(9/12/2011) di Siantan Pontianak.
Dari pantauan “Postkotapontianak.com” ,tampak sejak
hari pertama di lokasi stand pengun jung PT.SBS Gaharu membludak, hal ini
di karenakan antusias masyarakat rasa ingin tahu masyarakat cukup tinggi
,sejauh mana cara budidaya gaharu baik itu cara menanam,merawat sampai
pasarannya.
Manager PT SBS Gaharu area
Kalbar Yayan Yanuri dalam kesempatan tersebut memberikan sosialisasi kepada
pengunjung sekaligus mengajak masyarakat untuk bekerja
sama bermitra dengan pihaknya .
Yayan memaparkan ,PT SBS adalah
salah satu perusahaan agrobisnis yang menawarkan budi daya gaharu kepada
petani dan investor dengan Pola kemitraan bagi hasil yang dikuatkan
dengan legalitas hukum sertifikat bermatrai dan
Akte Notaris sebelum dilakukan inokulasi sehingga dianggap lebih menguntungkan
petani.
Lebih jauh Yayan mengatakan ,Gaharu
adalah salah satu komoditi non migas yang bisa mendatangkan uang
setelah di lakukan inokulasi di usia 3-4 tahun,kemudian dilakukan
penebangan / panen 1-2 th setelah inokulasi, dan satu batang bisa
mencapai nilai puluhan juta ,bahkan perusahaan menjamin
melalui kemitraan ini hasil terburuk di harga 2 juta
sampai lima juta perbatang gaharu ,” paparnya.
Selain itu, tehnik penanaman
juga di perlukan jelas yayan , dimana areal tidak semestinya
menggunakan lahan yang luas bisa dimanfaatkan ,bisa juga melalui
sistim tumpang sari di sela-sela tanaman lainnya .kemudian cara
penanaman,perawatan,sampai pasarannya sangat mudah,tergantung kemauan
dari petani kita,” jelasnya.
“ Kita mengajak petani bermitra
,karena biasanya kendala yang sering di dapati petani adalah di persoalan
biaya inokulasi,bayangkan memang untuk menghasilkan gubal yang lebih
menjanjikan harus memerlukan faksin dan
inokulan yang baik alias bukan sekedar coba-coba.
“ wajar investasi di biaya
inokulasi (faksin)mahal dimana perbatangnya kisaran dua juta perbatang ,nah
agar dapat lebih teratasi,kita mengajak kerja sama dengan
pihak perusahaan ,”katanya..
“ Solusinya kita buatkan sistim
kemitraan bagi hasil 35 persen untuk perusahaan dan sisanya 65 persen untuk
petani .inilah yang bisa menjamin masyarakat lebih pantas dan berpihak kepada
petani,” jelas Yayan.
“ Kita yakin dari antusias
pengunjung tadi ,peminat investasi gaharu di kalbar ternyata
tinggi,dengan demikian harapan kita masyarakat dapat
mengsinergikan potensi alam dengan baik,maka kesejahteraan bakal menanti
didepan kita ”sesuai dengan tema kita kali ini yakni menggapai bumi
khatulistiwa sentosa ,” pungkasnnya.(antoni)