Pontianak.Post Online.
Jum'at, 06 Januari 2012 , 10:26:00
Zulkarnain Fauzie
Pohon gaharu yang
dulunya hanya tumbuh di hutan-hutan, kini mulai dibudidayakan. Masyarakat
diajak untuk menanam pohon gaharu tersebut guna meningkatkan perekonomian
masyarakat. MASYARAKAT Kecamatan Tebas diberikan
pemahaman soal penanaman jeruk. Sosialisasi ini disampaikan Perusahaan Sinergi
Bumi Sentosa, beberapa hari lalu. Masyarakat sangat antusias.Apalagi, tanaman
jeruk petani mulai “ditinggalkan” karena terserang penyakit dan menggantinya
dengan tanaman sawit.“Lebih baik menanam gaharu. Umur lima tahun sudah bisa
dinikmati. Biaya perawatannya pun sangat murah. Apalagi, gaharu merupakan jenis
pohon hutan dan bisa hidup dimana saja ketika ditanam,” kata Yayan Yanuri, dari
SBS memberikan pemaparannya.
Menurut Yayan, pohon gaharu jenis aquillariamalacensiss ini yang akan dibudidayakan masyarakat merupakan jenis yang mulai langka dan banyak dibutuhkan oleh seluruh negara. “Pohon gaharu ini langka dan sudah ada pengakuan dari PBB kalau gaharu harus dilindungi. Dengan membudidayakan gaharu, selain melestarikannya tentu juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya. Diakui Yayan, menaman pohon gaharu tidaklah sulit karena tidak memakan tempat yang begitu luas dan bisa ditanam siapa saja. Dia pun mengajak masyarakat untuk bermitra. “Kita tawarkan dengan cara kemitraan. Bila berminat bisa membeli secara paket. Paket kristal Rp500 ribu mendapatkan 10 bibit hingga paket diamond Rp5 juta dengan mendapatkan 175 bibit,” katanya.
Sistem bagi hasil pun, kata dia, bisa dilakukan. “Kita dengan petani menggunakan sistem bagi hasil pun bisa dilakukan. Kita akan memperoleh 35 persen, sedangkan untuk petani sebesar 65 persen, sehinga bisnis ini sangat menguntungkan,”kata Yayan yang terus menerus memberikan informasi kepada masyarakat Kalbar. Kata dia, dalam jual beli pohon gaharu tersebut tidak boleh sembarangan. Harus ada sertifikat dan akte notaris.
“Karena ini tanaman dilindungi oleh dunia, maka harus ada sertifikat dan akte notarisnya. Alhamdulillah, sudah banyak bibit yang kita salurkan ke masyarakat. Ada yang cara membeli ada pula yang menggunakan sistem bagi hasil,” kata dia. Diakui Yayan, gaharu bisa ditanam disela-sela pohon jeruk petani. “Gaharu bisa tumpang sari. Jadi, bisa ditanam disela-sela jeruk,” kata dia. Masyarakat pun, kata Yayan, tak perlu khawatir akan pemasaran hasil panen pohon gaharu tersebut karena setiap negara di dunia sudah pasti memerlukan gaharu sebagai alat kosmetik pewangi dan dufa bagi orang Tionghoa
Menurut Yayan, pohon gaharu jenis aquillariamalacensiss ini yang akan dibudidayakan masyarakat merupakan jenis yang mulai langka dan banyak dibutuhkan oleh seluruh negara. “Pohon gaharu ini langka dan sudah ada pengakuan dari PBB kalau gaharu harus dilindungi. Dengan membudidayakan gaharu, selain melestarikannya tentu juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya. Diakui Yayan, menaman pohon gaharu tidaklah sulit karena tidak memakan tempat yang begitu luas dan bisa ditanam siapa saja. Dia pun mengajak masyarakat untuk bermitra. “Kita tawarkan dengan cara kemitraan. Bila berminat bisa membeli secara paket. Paket kristal Rp500 ribu mendapatkan 10 bibit hingga paket diamond Rp5 juta dengan mendapatkan 175 bibit,” katanya.
Sistem bagi hasil pun, kata dia, bisa dilakukan. “Kita dengan petani menggunakan sistem bagi hasil pun bisa dilakukan. Kita akan memperoleh 35 persen, sedangkan untuk petani sebesar 65 persen, sehinga bisnis ini sangat menguntungkan,”kata Yayan yang terus menerus memberikan informasi kepada masyarakat Kalbar. Kata dia, dalam jual beli pohon gaharu tersebut tidak boleh sembarangan. Harus ada sertifikat dan akte notaris.
“Karena ini tanaman dilindungi oleh dunia, maka harus ada sertifikat dan akte notarisnya. Alhamdulillah, sudah banyak bibit yang kita salurkan ke masyarakat. Ada yang cara membeli ada pula yang menggunakan sistem bagi hasil,” kata dia. Diakui Yayan, gaharu bisa ditanam disela-sela pohon jeruk petani. “Gaharu bisa tumpang sari. Jadi, bisa ditanam disela-sela jeruk,” kata dia. Masyarakat pun, kata Yayan, tak perlu khawatir akan pemasaran hasil panen pohon gaharu tersebut karena setiap negara di dunia sudah pasti memerlukan gaharu sebagai alat kosmetik pewangi dan dufa bagi orang Tionghoa
mantap. Maju terus PT. SBS Gaharu...
BalasHapus